LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN
“ENZIM”

Nama
: Willy
Alexsander Manik
NPM : E1J013070
Co.
ASS : Putri
Dosen
Pembimbing : Ir.Merakati H.,M.Sc
LABORATORIUM AGRONOMI
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2014
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Enzim adalah suatu protein yang
dihasilkan oleh sel-sel hidup yang mampu
mempercepat proses transpformasi kimia khusus, seperti hidrolisis , oksidasi atau reduksi.
Dalam proses tersebut enzim tidak mengalami perubahan,sehingga enzim hanya berperan
sebagai katalisator biologis.
mempercepat proses transpformasi kimia khusus, seperti hidrolisis , oksidasi atau reduksi.
Dalam proses tersebut enzim tidak mengalami perubahan,sehingga enzim hanya berperan
sebagai katalisator biologis.
Enzim
hanya bersifat spesifik , artinya spesifik untuk substrat tertentu (molekul
reaktan)
beberapa enzim bekerja pada tipe ikatan tertentu, sehingga enzim jenis ersebut dapat bekerja
pada banyak substrat yang memiliki ikatan tertentu. Enzim sebagai katalisator memiliki
tingkat spesifikasi yang tinggi dalam mengkatalis suatu reaksi.salah satu tipe mekanisme
kerja enzim adalah pada saat mempercepat reaksi penggubahan substrat adalah dengan cara
menurunkan energi aktifasi (Ea). Enzim mempercept laju reaksi antara108 -1020 kali. Enzim
merupakan polimer biologik yang mengatalisis lebih dari satu proses dinamik yang
memungkinkan kehidupan seperti yang kita kenal sekarang. Sebagai determinan yang
menentukan kecepatan berlangsungnya berbagai peristiwa fisiologik, enzim memainkan
peranan sentral dalam masalah kesehatan dan penyakit. Pemecahan makanan untuk memasok
energi serta unsur-unsur kimia pembangunan tubuh.
beberapa enzim bekerja pada tipe ikatan tertentu, sehingga enzim jenis ersebut dapat bekerja
pada banyak substrat yang memiliki ikatan tertentu. Enzim sebagai katalisator memiliki
tingkat spesifikasi yang tinggi dalam mengkatalis suatu reaksi.salah satu tipe mekanisme
kerja enzim adalah pada saat mempercepat reaksi penggubahan substrat adalah dengan cara
menurunkan energi aktifasi (Ea). Enzim mempercept laju reaksi antara108 -1020 kali. Enzim
merupakan polimer biologik yang mengatalisis lebih dari satu proses dinamik yang
memungkinkan kehidupan seperti yang kita kenal sekarang. Sebagai determinan yang
menentukan kecepatan berlangsungnya berbagai peristiwa fisiologik, enzim memainkan
peranan sentral dalam masalah kesehatan dan penyakit. Pemecahan makanan untuk memasok
energi serta unsur-unsur kimia pembangunan tubuh.
Kebanyakan enzim berukuran lebih
besar daripada substratnya, tetapi hanya sebagian kecil asam amino enzim
(sekitar 3–4 asam amino) yang secara langsung terlibat dalam katalisis. Daerah
yang mengandung residu katalitik yang akan mengikat substrat dan kemudian
menjalani reaksi ini dikenal sebagai tapak aktif. Enzim juga dapat mengandung
tapak yang mengikat kofaktor yang diperlukan untuk katalisis. Beberapa enzim
juga memiliki tapak ikat untuk molekul kecil, yang sering kali merupakan produk
langsung ataupun tak langsung dari reaksi yang dikatalisasi. Pengikatan ini
dapat meningkatkan ataupun menurunkan aktivitas enzim. Dengan demikian ia
berfungsi sebagai regulasi umpan balik
1.2 Tujuan
Tujuan
praktikum kali ini adalah mengkaji pengaruh konsentrasi enzim amylase terhadap
laju reaksi kimia di dalam tanaman.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
Enzim
biasa juga disebut sebagai suatu protein yang mempunyai struktur tiga dimensi
yang mampu mengkatalisis reaksi-reaksi biologis. Semua enzim pada hakekatnya adalah protein. Beberapa diantaranya mempunyai struktur agak sederhana, sedangkan sebagian besar lainnya memiliki struktur rumit. Oleh karena enzim adalah protein, maka interaksi antara enzim dengan molekul lain, samahalnyadengan protein ditentukan oleh asam amino-asam amino yang ada dalam permukaan yangberhubungan dengan medium.Sifat-sifat permukaan enzim dipengaruhi oleh larutan disekitarnya.Gugus-gugus fungional enzim menggambarkan sifat asam-basa dan
kelarutannya. (Gultom 2003)
yang mampu mengkatalisis reaksi-reaksi biologis. Semua enzim pada hakekatnya adalah protein. Beberapa diantaranya mempunyai struktur agak sederhana, sedangkan sebagian besar lainnya memiliki struktur rumit. Oleh karena enzim adalah protein, maka interaksi antara enzim dengan molekul lain, samahalnyadengan protein ditentukan oleh asam amino-asam amino yang ada dalam permukaan yangberhubungan dengan medium.Sifat-sifat permukaan enzim dipengaruhi oleh larutan disekitarnya.Gugus-gugus fungional enzim menggambarkan sifat asam-basa dan
kelarutannya. (Gultom 2003)
Katalis
terjadi hanya jika enzim dan substratnya membentuk sutau kompleks. Oleh
sebab itu, laju reaksi tergantung pada jumlah enzim dan substrat yang berhasil memebentuk
kompleks. Jika konsentrasi keduanya tinggi, jumlah kompleks yang mungkin terbentuk juga
tinggi. Jika substrat cukup tersedia, penggandaan konsentrasi enzim menyebabkan laju reaksi
meningkat 2 kali lipat. Jika kemudian substrat menjadi faktor pembatas, maka penambahan
enzim selanjutnya tidak lagi mempengaruhi laju reaksi. Enzim tertentu tidak dapat ditemui
pada semua bagian sel. Enzim-enzim yang berperan untuk respirasi aerobik hanya terdapat
pada mitokondria, sementara enzim respirasi lainnya berada dalam sitosol. Enzim yang
dibutuhkan untuk sintesis DNA dan RNA serta untuk proses mitosis terdapat didalam inti sel.
Enzim-enzim yang berperan dalam suatu lintasan metabolik tertentu, kadang tersusun pada
membran sehingga reaksi-reaksi pada lintasan tersebut dapat berlangsung secara berurutan.
Salah satu sifat penting enzim adalah fungsinya yang spesifik. Setiap enzim hanya
bereaksi dengan satu substrat atau kelompok kecil substrat yang mirip satu sama lain dan
mempunyai fungsi sama. Pada beberapa enzim, sifat ini adalah absolut. Peningkatan suhu
menyebabkan bertambahnya jumlah molekul dengan tingkat energi yang lebih tinggi dari
energi aktivitas ayng dibutuhkan sehingga lebih banyak moleku yang dapat bereaksi,
sedangkan enzim berperan menurunkan tingkat aktivitas yang dibutuhkan, dengan demikian
akan menyebabkan lebih banyak molekul yang dapat bereaksi. (Widodo, 1998).
sebab itu, laju reaksi tergantung pada jumlah enzim dan substrat yang berhasil memebentuk
kompleks. Jika konsentrasi keduanya tinggi, jumlah kompleks yang mungkin terbentuk juga
tinggi. Jika substrat cukup tersedia, penggandaan konsentrasi enzim menyebabkan laju reaksi
meningkat 2 kali lipat. Jika kemudian substrat menjadi faktor pembatas, maka penambahan
enzim selanjutnya tidak lagi mempengaruhi laju reaksi. Enzim tertentu tidak dapat ditemui
pada semua bagian sel. Enzim-enzim yang berperan untuk respirasi aerobik hanya terdapat
pada mitokondria, sementara enzim respirasi lainnya berada dalam sitosol. Enzim yang
dibutuhkan untuk sintesis DNA dan RNA serta untuk proses mitosis terdapat didalam inti sel.
Enzim-enzim yang berperan dalam suatu lintasan metabolik tertentu, kadang tersusun pada
membran sehingga reaksi-reaksi pada lintasan tersebut dapat berlangsung secara berurutan.
Salah satu sifat penting enzim adalah fungsinya yang spesifik. Setiap enzim hanya
bereaksi dengan satu substrat atau kelompok kecil substrat yang mirip satu sama lain dan
mempunyai fungsi sama. Pada beberapa enzim, sifat ini adalah absolut. Peningkatan suhu
menyebabkan bertambahnya jumlah molekul dengan tingkat energi yang lebih tinggi dari
energi aktivitas ayng dibutuhkan sehingga lebih banyak moleku yang dapat bereaksi,
sedangkan enzim berperan menurunkan tingkat aktivitas yang dibutuhkan, dengan demikian
akan menyebabkan lebih banyak molekul yang dapat bereaksi. (Widodo, 1998).
Enzim
terdiri atas dua bagian, yaitu koenzim dan apoenzim. Koenzim dan apoenzim
membentuk haloenzim yang merupakan enzim aktif. Tanpa adanya koenzim, enzim menjadi
tidak aktif. Fungsi enzim antara lain, yaitu:
membentuk haloenzim yang merupakan enzim aktif. Tanpa adanya koenzim, enzim menjadi
tidak aktif. Fungsi enzim antara lain, yaitu:
1.
menurunkan energi aktivasi
a. mempercepat
reaksi pada suhu dan tekanan tetap tanpa mengubah besarnya tetapan
seimbangnya
seimbangnya
b. mengendalikan
reaksi
c. Konsentrasi
enzim
d. Konsentrasi
substrat
e. Suhu
f. Pengaruh
pH
g. Pengaruh
inhibitor
(PurwoArbianto,
1996)
Enzim adalah biokatalisator organik yang dihasilkan
organisme hidup di dalam protoplasma, yang terdiri atas protein atau suatu
senyawa yang berikatan dengan protein.Enzim disintesis dalam bentuk calon enzim
yang tidak aktif, kemudian diaktifkan dalam lingkungan pada kondisi yang tepat.
Misalnya, tripsinogen yang disintesis dalam pankreas, diaktifkan dengan memecah
salah satu peptidanya untuk membentuk enzim tripsin yang aktif. Bentuk enzim
yang tidak aktif ini disebut zimogen (Mustahib, 2011)
Enzim
memiliki sifat-sifat yaitu :
1
Merupakan biokatalisator yang
mempercepat jalannya reaksi tanpa ikut bereaksi.
2
Thermolabil (mudah rusak jika
dipanaskan pada suhu 60oC.
3
Merupakan senyawa protein sehingga
sifat protein masih melekat pada enzim.
4
Dibutuhkan dalam jumlah sedikit,
sebagai biokatalisator, reaksinya menjadi sangat cepat dan berulang.
5
Bekerja di dalam sel (endoenzim) dan
diluar sel (ektoenzim).
6
Umumnya bekerja mengkatalis reaksi
satu arah meskipun ada yang mengkatalis dua arah.
7
Bekerjanya spesifik, karena sisi
aktif enzim setangkup dengan permukaan substrat tertentu.
8
Umumnya enzim tidak bekerja tanpa
adanya suatu zat non protein tambahan yang disebut kofaktor.
Macam-macam enzim berdasarkan tipe
reaksi kimia yang dikatalisis, antara lain:
a Enzim hidrolisis
b Enzim oksidasi-reduksi
c Fosforilase
d Transferase
e Karboksilase
Penghambatan aktivitas enzim ada dua
tipe, yaitu :
1
Kompetitif : Zat penghambat
mempunyai struktur yang mirip dengan substrat sehingga dapat bergabung dengan
sisi aktif enzim. Terjadi kopetisi antara substrat dengan inhibitor dengan sisi
aktif enzim.
2
Non-Kompetitif : Zat penghambat
menyebabkan struktur enzim rusak sehingga sisi aktifnya tidak cocok lagi dengan
substrat. (Asnani, 2009)
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
Bahan yang
dipelukan dalam praktikum ini meliputi kecambah kacang hijau (Phaseolus
radiata) berumur 3 hari, larutan amylum 0,4%, dan larutan JKJ. Adapun alat
yang dipelukan dalam praktikum adalah penumbuk porselin, gelas ukur, tabung
reaksi, centrifuge, dan lempeng penguji.
3.2 Cara Kerja
1. Pilih 100 kecambah kacang hijau yang
baik, tumbuk sampai halus dengan penumbuk porselin, lalu larutkan dalam 100 ml
air suling di tabung reaksi.
2. Lakukan sentrifugasi larutan yang
ada di dalam tabung reaksi (Co-Ass akan menunjukkan caranya).
3. Dengan pipet, ambil 5 ml larutan
supernatant (larutan bening). Larutan ini disebut sebagai larutan supernatant
dengan konsentrasi 100%. Letakkan larutan di dalam tabung reaksi. Tambahkan 2
ml larutan amylum ke dalam larutan supernatant. Pada saat pencampuran ini di
tetapkan sebagai waktu nol.
4. Tiap 30 detik, ambil satu tetes
larutan (campuran supernatant dan amylase) letakkan di lempeng penguji. Teteskan
larutan JKJ secepatnya. Hidupkan stopwatch, amati setiap perubahan warna dan
catat waktu yang diperlukan.
5. Ulangi langkah 3-4 sekali lagi.
6. Siapkan larutan 75% sebanyak 20 ml
(ambil 15 ml supernatant tambahkan 5 ml air). Ambil 5 ml dari larutan itu dan
ditambah 2 ml larutan amylum. Pengamatan selanjutnya seperti pada no.4 dan no.5
diatas.
7. Lakukanlah hal yang sama dengan
larutan 50% (ambil 10 ml supernatant tambahkan 10 ml air) dan 25% (ambil 5 ml
supernatant, tambahkan 15 ml air).
8. Buatlah grafik dalam laporan
saudara.
BAB IV
HASIL
dan PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel 4.1.1 Pengaruh kadar enzim terhadap kecepatan reaksi
|
Konsentrasi
Larutan (%)
|
Perubahan
|
||
|
30
detik I
|
30
detik II
|
30
detik III
|
|
|
100
|
Putih
kecoklatan muda
|
Putih kecoklatan
|
Putih
kecoklatan
|
|
75
|
Bening
kekuningan
|
Putih
kekuningngan
|
Bening
|
|
50
|
Putih
kekuningan
|
Bening
kecoklatan
|
Bening
|
|
25
|
Putih
keabu-abuan
|
Bening
keabu-abuan
|
Abu-abu
|
4.2 Pembahasan
Berdasarkan
data yang telah saya peroleh dari praktikum ini untuk mengetahui kadar
enzim terhadap kecepatan reaksi, Pengaruh kadar enzim dilihat melalui 4 perlaukuan yaitu
konsentrasi larutan 100%, 75%, 50%, dan 25%. Dari keempat tersebut maka diuji dari
masing-masing mengalami perubahan yaitu pada konsentrasi larutan 100% pada waktu 30
dtk, 60 dtk dan 90 dtk. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh enzim dalam mengubah
amylum menjadi glukosa dalam konsentrasi 100%. Begitupula dengan konsentrasi 75%,
50%, dan 25%. Oleh sebab itu laju reaksi yang terjadi tergantung pada enzim dan substrat
yang berhasil membentuk kompleks. Jika substrat cukup tersedia, penggandaan konsentrasi
enzim menyebabkan laju reaksi meningkat dua kali lipat. Pada konsentrasi larutan 100%, 75%, 50%, dan 25% kecepatan reaksi tidak konstan dalam suatu reaksi kimia (pengubahan amylum menjadi glukosa). Pada awalnya enzim giat sekali, kemudian kegiatan itu berkurang. Dan saat selanjutnya tidak konstan reaksi terjadi terlihat dalam waktu yang tercatat per 30 detik pengubahan. Banyaknya substrat juga mempengaruhi kecepatan/laju reaksi yang terjadi tetapi banyaknay enzim tidak berpengaruh. Jika konsentrasi ada 2x lipat kekuatannya maka reaksi juga 2 kali lebih giat.
enzim terhadap kecepatan reaksi, Pengaruh kadar enzim dilihat melalui 4 perlaukuan yaitu
konsentrasi larutan 100%, 75%, 50%, dan 25%. Dari keempat tersebut maka diuji dari
masing-masing mengalami perubahan yaitu pada konsentrasi larutan 100% pada waktu 30
dtk, 60 dtk dan 90 dtk. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh enzim dalam mengubah
amylum menjadi glukosa dalam konsentrasi 100%. Begitupula dengan konsentrasi 75%,
50%, dan 25%. Oleh sebab itu laju reaksi yang terjadi tergantung pada enzim dan substrat
yang berhasil membentuk kompleks. Jika substrat cukup tersedia, penggandaan konsentrasi
enzim menyebabkan laju reaksi meningkat dua kali lipat. Pada konsentrasi larutan 100%, 75%, 50%, dan 25% kecepatan reaksi tidak konstan dalam suatu reaksi kimia (pengubahan amylum menjadi glukosa). Pada awalnya enzim giat sekali, kemudian kegiatan itu berkurang. Dan saat selanjutnya tidak konstan reaksi terjadi terlihat dalam waktu yang tercatat per 30 detik pengubahan. Banyaknya substrat juga mempengaruhi kecepatan/laju reaksi yang terjadi tetapi banyaknay enzim tidak berpengaruh. Jika konsentrasi ada 2x lipat kekuatannya maka reaksi juga 2 kali lebih giat.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang telah
dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa enzim merupakan biomolekul berupa protein yang bekerja dengan cara bereaksi dengan molekul substrat
untuk menghasilkan senyawa intermediat melalui suatu reaksi kimia organik yang membutuhkan energi aktivasi lebih rendah, sehingga percepatan reaksi kimia terjadi
karena reaksi kimia dengan energi aktivasi lebih tinggi membutuhkan waktu lebih
lama. Enzim mengatur kecepatan dan kekhususan ribuan reaksi kimia yang
berlangsung di dalam sel. Walaupun enzim dibuat di dalam sel, tetapi untuk
bertindak sebagai katalis tidak harus berada di dalam sel. Dalam suatu larutan
yang telah dicampurkan (larutan supernatant dicampur amylum) akan menghasilkan
reaksi yang saling ketergantungan satu sama lain. Setiap konsentrasi larutan
akan bereaksi seiring berjalannya waktu, dan reaksi pada larutan bisa terjadi
sangat cepat sehingga menghasilkan warna yang berbeda satu sama lain. suatu
reaksi kimia yang membutuhkan energi aktivasi lebih rendah, sehingga percepatan reaksi kimia terjadi
karena reaksi kimia dengan energi aktivasi lebih tinggi membutuhkan waktu lebih
lama.
DAFTAR PUSTAKA
Asnani,
D. 2009. Principles of Biochemistry. New York: Worth Publisher, Inc
Gultom 2003. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : PT. Gramedia
Purwo Arbianto, 1996. Dasar-Dasar Fisiologi
Tumbuhan. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada.
Persada.
Widodo. 1998. Prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah
Tropik. .Jakarta Gramedia.
JAWABAN PERTANYAAN
1. Sebutkan fakto-faktor yang
mempengaruhi kinerja enzim?
Jawab:
2. sebutkan nama enzim yang terlibat
pada proses fotosintesis pada tanaman c4?
Jawab:
3. jelaskan bagaimana enzim dapat
mempercepat laju sebuah reaksi?
Jawab:
T_Fal Titanium Pan - Online Game - Titanium Art - TITONIA
BalasHapusT-Fal Titanium microtouch titanium Pan · Brand: TENNA TABLES · Product Details · Platform: titanium curling iron TENNA TABLES · Platform: TENNA titanium cerakote TABLES · Game titanium watch band Size: 600 sq. ft. titanium cookware