LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN
“ENZIM”

Nama
: Willy
AlexsanderManik
NPM : E1J013070
Co.
ASS : Putri
DosenPembimbing : Ir.Merakati H.,M.Sc
LABORATORIUM AGRONOMI
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Air Merupakan
sumber utama bagi kelangsungan kehidupan di muka bumiini, air hampir menutupi
71% permukaan bumi. Air di katakan sebagai sumber kehidupan karena tanpa air
manusia, hewan dan tumbuhan serta penghuni kehidupandimuka bumi ini tidak bisa
berlangsung. Air juga melangalami sebuah sirkulasi yang biasa disebut dengan
siklus air atau siklus hidrologi, sebelum beranjak lebih jauh ada baiknya
anda memahami pengertian air ataudefinisi air .
Air sangat dibutuhkan oleh tanaman
karena merupakan komponen utama dalam sel-sel penyusun jaringan tanaman.
Kehidupan tiap sel tergantung pada sifat cairan di sekelilingnya yaitu cairan
extra sel (ces), dimana air adalah komponen utama pengisi sel. Dalam larutan
sel terdapat ion-ion dan molekul-molekul yang diperlukan dalam melaksanakan
fungsinya dalam proses difusi, osmosis, transpor aktif dan dalam reaksi
biokimia seperti fotosintesis, transpirasi dan lain-lain.
Di dalam tanah keberadaan air sangat
diperlukan oleh tanaman yang harus tersedia untuk mencukupi kebutuhan untuk
evapotranspirasi dan sebagai pelarut, bersama-sama dengan hara terlarut
membentuk larutan tanah yang akan diserap oleh akar tanaman.
Dalam Buckman and Brady (1982)
disebutkan bahwa keberadaan air berdasarkan klasifikasi biologi air di dalam
tanah ada tiga bentuk yaitu : air kelebihan, air tersedia dan air tidak
tersedia. Pada umumnya kelebihan air yang terikat pada kapasitas lapangan tidak
menguntungkan tanaman tingkat tinggi. Bila terlalu banyak air, keadaannya
merugikan pertumbuhan dan menjadi lebih buruk ketika mencapai titik jenuh.
Pengaruh buruk yang lain dari kelebihan air adalah terlindinya unsur hara
bersama gerakan air tersebut ke bawah. Pada tanah yang bertekstur halus, hal
ini mungkin hanya perpindahan unsur hara ke lapisan yang lebih bawah dan tidak
terlalu dalam sehingga masih dapat diserap oleh akar tanaman.
1.2
Tujuan
Tujuan yang
dicapaidalampraktikuminiyaituuntukmempelajari proses pengankutan air
olehjaringantanaman
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
Pentingnya air sebagai
pelarut dalam organisme hidup tampak amat jelas, misalnya pada proses osmosis.
Dalam suatu daun, volume sel dibatasi oleh dinding sel dan relative hanya
sedikit aliran air yang dapat diakomodasikan oleh elastisitas dinding sel.
Konsekuensi tekanan hidrostatis (tekanan turgor) berkembang dalam vakuola
menekan sitoplasma melawan permukaan dalam dinding sel dan meningkatkan
potensial air vakuola. Dengan naiknya tekanan turgor, sel-sel yang berdekatan
saling menekan, dengan hasil bahwa sehelai daun yang mulanya dalam keadaan layu
menjadi bertambah segar (turgid). Pada keadaan seimbang, tekanan turgor menjadi
atau mempunyai nilai maksimum dan disini air tidak cenderung mengalir dari
apoplast ke vakuola (Fitter dan Hay, 1981)
Pemasukan air dari dalam
tanah ke dalam jaringan tanaman melalui sel-sel akar secara difusi dan osmosis.
Dengan masuknya aie melalui sel akan tentulah akan terbawa ion-ion yang
terdapat di dalam tanah karena larutan tanah mengandung ion. Pertumbuhan juga
bergantung pada pengambilan air, dan banyak hal dalam hubungan air tumbuhan
bergantung pada interaksi antara sel dengan lingkungan. Tumbuhan memang
merupakan sistem yang dinamis dan sangat rumit, fungsi yang satu berinteraksi
dengan fungsi yang lain. Dengan kata lain, tumbuhan adalah sistem multidimensi.
(Salisbury dan Ross, 1995).
Perbedaan konsentrasi
sangat umum terjadi pada sel hidup. Misalnya jika pada senyawa organik tertentu
dalam sitosol masuk ke dalam sel dan dimetabolisme oleh mitokondria, maka
konsentrasi sitosol yang berada di dekat mitokondria harus dipertahankan lebih
rendah daripada konsentrasi sitosol yang berada di dekat organel lainnya. Hal
ini penting diperhatikan terutama jika membicarakan difusi air. (Campbell,
1977).
Proses ini yang dikenali
sebagai elektrolisis menguraikan dua atom hidrogen menerima elektron dan
membentuk gas H2 pada katod sementara empat ion OH- bergabung dan membentuk gas
O2 (oksigen) pada anod. Gas-gas ini membentuk buih dan boleh dikumpulkan air
juga merupakan bahan pelarut semesta. Ini disebabkan molekul air terdiri
daripada dua atom hidrogen bergabung dengan satu atom oksigen pada sudut 105
darjah antara keduanya. Struktur ini menjadikan molekul air mempunyai caj
positif di sebelah atom hidrogen dan negatif di sebelah atom oksigen. Oleh yang
demikian, molekul air adalah dwikutub. (Anonim, 2008).
Gejala yang timbul akibat interaksi antara permukaan padat dengan benda cair
yang menyebabkan gangguan terhadap bentuk permukaan cairan yang semula dataryaituKapilaritas. Hal ini disebabkan karena cairan ditarik oleh bagian
dalam dinding pipa oleh gaya adhesi. Pada abab ke-19 diyakini bahwa pergerakan
vertikal air dari akar kedaun adalah karena adanya peranan sel-sel khusus yang
berfungsi memompa akar keatas. Sel-sel ini diperkirakan berada pada setiap
interval jarak tertentu dan pada posisi yang berurutan secara suksesif (
Benyamin Lakitan. 2004 ).
Proses penarikan air dari xilem menyebabkan tegangan atau tekanan negatif
berkembang dalam air dan ini berpengaruh terhadap penurunan potensial air. Konsep dasar mengenai teori kohesi yaitu
bahwa penaikkan cairan dapat diterangkan dengan aspek-aspek fisik saja,
ditunjang oleh kenyataan bahwa perilaku-perilaku tumbuhan hidup dapat
disimulasi dengan suatu model yang tak hidup. Jika sebuah potongan pucuk
dihubungkan dengan sebuah tabung penuh air yang ujung bawahnay dimasukkan
kedalam air raksa dan tumbuhan tersebut bertranspirasi dengan laju tinggi, maka
air raksa tersebut akan ditarik keatas sampai ketinggian lebih dari 77 cm. Jika
sebuah pot yang sarang dan terisi air dijadikan pengganti pucuk tumbuhan yang
sedang bertranspirasi dalam alat tersebut, air raksa juga akan tertarik keatas
sebagai akibat evaporasi yang terjadi dari pot yang sarang ke udara sekitarnya.
Dengan demikian model yang tak hiduppun berperilaku seperti apa yang dirumuskan
oleh teori kohesi ( Loveless. 2002 )
BAB III
METODELOGI
3.1
AlatdanBahan
A. Bahanpraktikum:
CabangtanamanAlamandacatharticaSepanjang
30 cm
B. Alatpraktikum :
1. Botol,
2. Pisaustek
3. Gelasukur
4. Kapas.
3.2 Cara Kerja
1. Menyiapkan air yang cukupdalambotol
2. Potongtangkaitanaman yang
masihbanyakdaun
3. Sisakan 5 tangkaidaun yang di
gunakankikisjaringanfloemdarikayu
4. Menutupjaringan xylem
daritangkaipertama
5. Tutupjaringanfloemdaritangkaikedua
6. Jaringan xylem danfloem yang terbuka
7. Masukkanpotongantanamankedalambotoldenganperbedaanperlakuan.
8. Tutupmulutbotoldengankapas
BAB IV
HASIL
dan PEMBAHASAN
4.1
Hasil
|
Perlakuan
|
Rata
rata air diserap / hari
|
CatatanMorfologi
|
||||
|
7
(ml)
|
14
(ml)
|
21
(ml)
|
7
|
14
|
21
|
|
|
Xylem
Di tutup
|
30
ml
|
32,4
ml
|
31
ml
|
-Daunmasihsegarsemua
|
-Daunmasihsegar,hijau
-Ada
1 daunlayu
|
-3
daunkuning
-bagianpucukmasihhijau
|
|
Floem
Di tutup
|
19
|
21
ml
|
21,2
ml
|
-Daunmasihhijau
-1
daunmenguning
|
-Daunmasihhijau
-muncul
2 daunkuning.
|
-3
daunmenguning
-bagianpucukmasihhijau
|
|
Control
|
25
|
28
ml
|
28
ml
|
-2
daunmulaikuning
-bagianpucukmasihhijau
|
-2
daunmenguning
-bagianpucukmasihhijau
|
-4
Daunmenguning
-bagianpucukmasihhijau
|
4.2
Pembahasan
Selamadilakukanpengamatan yang dilakukantigaharisekali,
makadidapatkanhasilseperti di atas yang menunjukanbahwapadapercobaan xylem
tertutuphanyasedikit air yang
terserapdantanamansemakinmenunjukankeadaanlayu,untukfloemtertutup di
dapatkankeadaan air yang terseraplebihbanyakdaripadakeadaan xylem
tertutup,dankeadaannyatidakterlalulayu. Sedangkanuntuk control dimana xylem
danfloemdalamkeadaanterbuka,didapatkankondisi yang
hampirsamadengankondisifloemtertutupatau xylem terbuka. Hal ini di
sebabkankarenajaringan yang berfungsimengangkut air adalahJaringan xylem.
Sehinggapadasaat xylem terbukalebihbanyakmenyerap air daripadakeadaan xylem
tertutup.
Selanjutnyadiketahuibahwapadasebagianbesartumbuhan,tahananbesarterhadap air
terdapatpadarunutandaunatau di pangkaltangkaidaun,Ini berate
apabiladalamkeadaanrawan air timbulkarenakekeringan, peronggaanpertama-tama
terjadipadadaunsehinggadaunnyamelayudanmati, tetapisistem air di
batangdapatdikatakantetaputuh. Daunbarulebihmudahdihasilkandaripadabatangbaru.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Jaringanpengangkutpadatumbuhanterdiridari
xylem danfloem, dimana Xylem bergunauntukmengangkut air dan mineral
dariakarkedaundanFloemmengangkutgulasukrosadanjugaasam amino dari organ-organ
tumbuhan yang berwarnahijau, terutamasekalidaun, kebagian-bagian lain
dalamtumbuhan (semuahasildarifotosintesis). Penyusunutama xylem adalahtrakeiddantrakeasebagaisalurantranspordanpenyokong.
Xilemjugadapatmempunyaiserabutsklerenkimsebagaijaringanpenguat,
sertasel-selparenkim yang
hidupdanberfungsidalamberbagaikegiatanmetabolisme.Floemjugamerupakanjaringankompleks,
terdiridaribeberapaunsurdengantipe yang berbeda, yaitubuluhtapisan,
selpengiring, parenkim, serabutdansklereid
5.2 Saran
Pengawasharuslebihtelitimembantupraktikandalampengamatan
yang terusdilakukan, agar hasil yang di dapatkanpraktikandapatbenardanbagus.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2008. Fisiologi Tumbuhan.
Erlangga. Jakarta.
Benyamin. 2004. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada
Campbell, 1977.
Biologi Umum. Vol.2. Erlangga.Jakarta
Fitter dan Hay,
1981. Journal of Plant Phsiology. Van Hostrand Rain Hold : New York
Loveless, AR. 2002. Prinsip-Prinsip Biologi Tumbuhan Daerah
Tropik. Jakarta : PT. Gramedia
Salibury. B, dan Cleon W. 2001. Ross. Fisiologi
Tumbuhan. Bandung : ITB
JAWABAN PERTANYAAN
1. Sebutkanfungsi air bagitanaman?
Jawab :
2. uraikanbagaimana air bergerak di dalamtubuhtanaman?
Jawab:
3. sebutkan factor-faktor yang mempengaruhilajutranspirasi?